Syair :
Al Ustadz Al Habib Alwi Bin Sayyidil Walid Al Habib Abdurrahman Asseqaf
Majlis Ta'lim Dan Dzikir Zaadul Muslim
Dulu dan sekarang jauh berbeda
dalam hal segala di kehidupan
apalagi dunia indah menggoda
hati dan pikiran tanpa penjaga
orang-orang awam tua dan muda
cerdik pandai atau tokoh agama
miskin kaya cacat atau yang sempurna
tetap dalam jerat syeitan durjana
apapun alasan dari di kata
tuk menghindar dari kewajibannya
dalam agama orang tak merasa
bahwa itulah pertama bencana
bencana atau petaka yang di maksud
sungguh beraneka syaiton menipu
bagi orang orang miskin dibuat kusut
pikiran dan hati terus di ganggu
dengan memperlihatkan kebutuhan
hidup yang semakin tinggi biaya
ayo terus cari dan cari makan
jangan sampai anak istri sengsara
anak istri diam tak lagi sadar
menghabiskan waktu dengan caranya
atau bekerja dan atau pelajar
berbuat bergerak tanpa agama
apalagi tetangga atau lingkungan
kanan kiri tak perduli agama
bertambahlah kusut hati pikiran
namun tetap senang tertawa riang
sebab syaitan dengan tipu dayanya
sama menggoda tetangga lainnya
berwujud manusia dengan liciknya
berkumpul berbincang yang tak bermakna
atau dengan cara hiburan pasti
olahraga dan berbagai mainan
agar manusia tak sadar lagi
hidup miskin papa dan tak ber Tuhan
akhir usianya pun bertambah
aneka penyakit datang menimpa
kawan teman tetangga pun berpasrah
lari seribu langkah tak membela
kini kematian siap merengkut
nyawa orang miskin yang tak ber Tuhan
lalu syetan iblis bangga menyambut
sahabat neraka siksa rasakan
kemanakah kawan dan tetangga mu
yang kau taat patuh di dalam sesat
tawaria merusak pikiran mu
hidupmu pun hancur di dalam jerat
lalu apa yang dapat dilakukan
oleh anak istri yang tlah kau bela
semua hilang lenyap hanya kenangan
tanpa amal sholeh ataupun do'a
semua disebabkan karna agama
tidak menjadi perhatian
suami istri hanya berfikir dunia
yang mutlak dan pasti kan di tinggalkan
anak-anak yang kau bela,bekerja
berdagang dan lain-lain usaha
tidak lagi mengingat orang tua
sebab kamu hidup tuk dunia
ohh... betapa malang nasib si mayyit
laki atau prempuan di alam baka
aneka siksa yang teramat sakit
tak seorang pun tahu dan membela
Tidak ada komentar:
Posting Komentar