Hakim Ben Ali together with Evi Aprilia

Senin, 04 Juni 2012

Catatan kecil tentang “karaeng rewayya”, Al Ustadz Al Habib Alwi Assegaf







Aku bertemu saat hati galau nan semu,
Aku berjumpa saat asa tiada lagi hiasi isi dada,
Ya dialah sayyi’ Alwi, dalam logat Makassar  atau Sayyid Alwi dalam gaya Melayu,

Keras lantang saat ia bicara,
penuh gelak tawa saat Ia bicara,
penuh haru pun saat ia bicara..
begitulah dia. Sosok yang penuh tabir kebesaran- kebesaran yang kuasa.
Dia mencintai mereka, orang-orang yang pada umumnya dibenci dan dikucilkan oleh khalayak
(seperti mantan penjudi, mantan pemabuk, mantan preman, mantan bergajulan)
Dan kadang ia juga membenci orang- orang yang pada umumnya dikagumi dan diagungkan oleh khalayak
(seperti para ulama-ulama muda di televisi, para tokoh- tokoh elit atau keorganisasian, bahkan para aktivis besar)
Ya. Itulah yang aku dapatkan dari makna “benar menurut anda, belum tentu benar menurut agama”

Aku pelajari bagai hal dalam tahun- tahun masa kuliahku (intelectualism, nationality, bahkan komunis)
Namun dia buka semua dan ia sobek semua, dalam hitungan minggu.

Semua, membuatku mengerti cara berpandang perjalanan kehidupan.
Semua, membuatku memahami mana lawan dan mana kawan.
Dan, membuatku dapat mempelajari tiap salah-salah dalam langkah.

Masih banyak tulisan- tulisanku tentang dirinya, yang ingin ku jadikan buku biografi kecil tentangnya.
Namun aku malu akan kesombonganku,
Karena bukan hanya aku yang mengenal dia,
Bukan hanya aku yang mencintai dia,
Tapi ribuan orang di luar sana memiliki rasa yang sama sepertiku.

Inilah torehan kecil dari sisi jalan, ditengah hingar- bingar dunia kerja ku sekarang.
Tentang dia Al Ustadz Al Habib Alwi Assegaf.

Zaadul Muslim,
Bring your soul from the darkness,
Be here or be blind forever..

Buah karya Abenk

Tidak ada komentar: